TUGAS REMEDIAL KKPI

1.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing

2.
Syarat Terhubung Ke Internet
Untuk berhubungan dengan internet tentunya harus mempunyai komputer. Internet adalah jaringan komputer, oleh karena itu jalan satu-satunya untuk berhubungan dengan internet adalah melalui komputer. Selain itu juga diperlukan hard disk yang berisi software untuk berhubungan dengan Internet Service Provider dan Internet seperti web browser, dan hard disk untuk menyimpan informasi-informasi yang anda download. Untuk bisa mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer saja, tapi ada alat bantu lainnya, yaitu :
a) Modem. Modem adalah perangkat hardware tambahan untuk komputer (baik jenis card / internal, maupun eksternal yang terletak di luar komputer). Pada dasarnya modem adalah alat yang memungkinkan komputer anda untuk berbicara dengan komputer lain melalui kabel telpon. Kata modem berasal dari kata modulasi demodulasi yang bisa diartikan sebagai proses perubahan denyut elektronis dari komputer menjadi suara / audio (modulasi) sehingga dapat dikirim lewat telepon. Modem penerima akan mengubah nada suara tadi menjadi denyut elektronis kembali untuk diproses selanjutnya oleh komputer (demodulasi).
b) Telepon. Modem memerlukan telepon untuk melakukan tugasnya. Proses pada saat modem terhubung dengan telepon dan anda memulai hubungan dengan Internet Service Provider pada dasarnya sama dengan proses anda menelepon biasa. Jika ada yang menelepon anda saat anda menggunakan modem, maka dia akan menerima nada sibuk dan tidak bisa menghubungi anda. Karena modem dan telepon berkaitan erat, kecepatan modem juga sangat berpengaruh terhadap rekening telepon yang harus anda bayar setiap bulan. Sehingga, modem yang cepat akan lebih menghemat uang daripada modem yang lambat.
c) Software. Software diperlukan untuk berhubungan dengan internet. Tanpa software yang sesuai, anda tidak bisa mengakses internet. Contoh software yang diperlukan adalah :1) Microsoft Internet Explorer dan Netscape Communicator adalah browser untuk mengakses web yang paling baik dan terpopuler saat ini. Kedua browser ini juga bisa sekaligus berfungsi sebagai FTP, mail, dan newsgroup.2) Cute FTP, Go!Zilla dan WSFTP adalah software khusus untuk FTP.3) Untuk e-mail, anda bisa menggunakan Internet mail / Outlook Express yang merupakan bagian dari Microsoft Internet Explorer atau Netscape Mail yang merupakan bagian dari Netscape Communicator.4) mIRC, Yahoo Messenger atau ICQ adalah program untuk chatting yang paling populer saat ini. Dengan program ini anda bisa berbincang-bincang dengan orang lain melalui keyboard.
d) Internet Service Provider. Untuk bisa bergabung dengan internet, anda harus mempunyai akses dengan cara berlangganan ke penyedia jasa internet atau yang lebih sering disebut dengan Internet Service Provider (ISP). Internet Service Provider adalah perusahaan yang menawarkan jasa pelayanan kepada anda untuk berhubungan dengan internet. Untuk mengakses anda cukup menghubungi Internet Service Provider melalui komputer dan modem, selanjutnya Internet Service Provider akan mengurus detail-detail yang diperlukan untuk berhubungan dengan internet, termasuk biaya SLJJ koneksi tersebut. Jadi misalnya ketika anda sedang mengakses homepage luar negeri, maka Internet Service Provider-lah yang menanggung biaya hubungan ke luarnegeri. Anda cukup membayar biaya pulsa lokal yang digunakan untuk menghubungi Internet Service Provider tadi. Saat ini telkom menyediakan fasilitas TelkomNet@Instant yang bersifat semi ISP, dimana kita bisa mengakses internet melalui telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu, biaya pemakaian dihitung berdasarkan menit pemakaian. Saat buku ini disusun, biaya permenitnya adalah Rp. 150 tambah PPn 10%, sekitar Rp. 9.900/jam. Jika kita menggunakan internet tidak rutin, fasilitas ini lebih baik.

3.
Pengertian web desain itu proses penyusunan konsep, rencana desain, pembuatan model desain web, dan pengeksekusian cetak biru desain ke dalam bentuk situs. Nantinya situs ini dibuat menggunakan bahasa markup seperti HTML. Bahasa markup itu diterjemahkan web browser seperti Internet Explorer, Firefox, Opera, dan WebTV) pada interface software browser tsb. Nantinya situs menampilkan konten internet (atau yg biasa kita sebut World Wide Web… WWW).Tujuan mendesain web itu bisa beraneka motif kepentingan. Namun biasanya, alasan mendesain web itu adalah agar bisa membangun situs berisi ribuan halaman situs yg tersimpan pada web server/servers dan menampilkan konten secara interaktif kepada pengguna web menggunakan web browser. Untuk mencapai tujuan web desain itu, seorang webdesigner mendesain menggunakan elemen web berikut ini 1. WEB 2. Gambar (format gambar GIF, JPEG, PNG), 3. HTML, XHTML, XML, dan tag bahasa pemograman web lainnya . 4. Grapik Vektor 5. Animasi Flash 6. Video Quciktime 7. Suara



4.
.Download adalah pengambilan data dari internet. Remaja biasa menggunakan hal tersebut untuk mengambil data-data yang di perlukan dalam pelajaran mereka. Namun saat ini remaja lebih banyak menggunakannya untuk mengambil gambar – gambar yang ada di internet. baik gambar “porno” maupun gambar-gambar yang diminati oleh masing-masing orang. sebenarnya down bukan cuma dapat dipakai untuk mengambil gambar tetapi juga mengambil data-data yang diperlukan contoh mengambil informasi dari internet

UPLOAD adalah menyimpan datadari komputer (PC) ke sebuah tempat penyimpanan data di internet (virtual drive) atau ke sebuah situs/web/blog, untuk dipublikasikan atau di share ke pengguna internet lainnya sehingga pengguna internet lain bisa mengambilnya (download).
5.
A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PerusahaanPenerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.
B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PerbankanDalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
D. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
E. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam KesehatanSistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.


6.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen





CARA - CARA MENGUPLOAD FILE

1.membuka situs berisikan file yang akan di upload
2. memilih file
3. memulai mengupload ke komputer
4. tekan OK jika setuju

Kamis, 19 November 2009

tugas agama ...

GAYA HIDUP MODERN DI PANDANG DARI SUDUT IMAN KRISTEN -KEKRISTENAN POST MODERN
POSTMODERN (post: pasca, setelah) apa lagi itu? Apa pula yang dihasilkannya? Dan apa pula yang ditawarkannya?
Bukankah di zaman yang katanya modern ini saja kita sudah disuguhi berbagai produk hasil pemikiran manusia yang
mencengangkan kita, baik karena fungsi positifnya dalam kehidupan kita, maupun juga dampak merusaknya yang mulai
kita tuai.
Tengok saja beberapa puluh tahun yang lalu, mungkin tidak terbayang dalam benak kita akan kemajuan dalam teknologi
dan komunikasi seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Sepuluh tahun yang lalu masih sulit bagi kita untuk membayangkan
handphone bisa menjadi sedemikian kaya dengan berbagai fungsi, bepergian menjadi begitu mudah, cepat dan murah.
Internet pun tidak lagi menjadi makhluk asing bagi sebagian besar dari kita, melaluinya kita bisa masuk dalam dunia
yang 'tak berbatas. Penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang lain yang menunjukkan hasil kreasi rasio
manusia semakin menegaskan supremasi manusia di zaman modern ini. Namun selain berbagai kemajuan yang dapat
dinikmati, kecanggihan teknologi juga berbuah petaka bagi peradaban manusia. Betapa pesatnya pertumbuhan industri
dan pembangunan tak terkendali yang menghabiskan daerah resapan air serta lahan hijau mengakibatkan longsor,
banjir, perubahan iklim dan pemanasan global.
Maka ketika kita dihadapkan pada era baru yang disebut postmodern, kira-kira kehidupan macam apa lagi yang akan
kita alami. Sesungguhnya postmodern justru lahir dari sebuah kritik mengenai keberadaan modernisme yang
menempatkan manusia dan akalnya sebagai tolok ukur segala sesuatu. Sentralitas posisi manusia ini telah melibas
berbagai segi kehidupan hingga segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia hanya dilihat sejauh hal tersebut
bermanfaat secara langsung bagi hidup manusia. Demikian juga dengan rasio, segala tradisi dan kearifan lain warisan
berabad-abad telah digusur karena bertentangan dengan kategori rasional, manusia modern berupaya untuk
mengabaikan, atau sedikitnya menekan, fungsi emosi dan intuisinya demi ruang utama bagi rasio. Untuk memberi
gambaran, saya kutipkan apa yang digambarkan Stanley J Grenz mengenai gambaran manusia modern dari tokoh
Spock dalam film Star Trek. “Seorang pahlawan dari Star Trek adalah Spock. Meskipun ia hanya anggota kru
yang datang dari planet lain (ia adalah setengah manusia, setengah vulcan), dalam keadaannya itu, ia merupakan
gambaran ideal manusia. Spock adalah manusia pencerahan yang ideal, seorang yang rasional tanpa emosi (setidaktidaknya
selalu mengontrol emosinya). Rasionya selalu memberikan jalan pemecahan bagi masalah-masalah yang
dihadapi kru pesawat Enterprise. Kesimpulannya: segala persoalan dan masalah kita dapat dipecahkan dan
diselesaikan melalui penggunaan rasio” (Grenz, tth: 13)
Sebaliknya dengan postmodern yang mengusung penghargaan terhadap ciptaan yang lain, dimana manusia hidup
berdampingan dan berelasi dengan sesamanya, dalam komunitas, antar komunitas dan dengan komponen alam yang
lain. Pendekatan yang digunakan pun tak lagi sebatas rasio, namun memperhatikan aspek emosi dan intuisi. Bagi
manusia postmodern penghargaan terhadap perbedaan dan kebersamaan dikedepankan, dengan demikian postmodern
tidak menempatkan manusia sebagai sentral, namun memposisikannya dalam relasi yang dialogis dengan makhluk dan
ciptaan yang lain. Tidak semata bergantung pada rasio tidak menjadikan manusia postmodern menjadi irasional, namun
ia menyadari dimensi lain yang tidak terjangkau oleh rasio, hingga pendekatan emosional dan spiritual tidak harus
dipertentangkan dengan rasional, ketiganya dapat berjalan beriringan bahkan saling mengisi dan melengkapi.
Dalam memberi gambaran manusia postmodern ini, kembali saya kutipkan kisah Star Trek: Next Generation yang
dipakai Grenz untuk menggambarkan manusia postmodern: “ Para kru pesawat Enterprise yang kedua ini jauh
lebih beraneka ragam daripada yang pertama, bahkan mencakup makhluk-makhluk dari planet lain.[...] Dalam The Next
Generation, Spock digantikan oleh Data, sebuah robot. Meskipun kemampuan intelek Data lebih tinggi daripada Spock
(karena ia adalah robot), tetapi ia bukan manusia ideal karena ia hanyalah sebuah mesin. Berbeda dengan Spock, ia
bukan hanya ingin mengerti apa artinya manusia tetapi juga apa artinya menjadi manusia. Ia sadar bahwa dalam dirinya
ada kekurangan karena ia tidak punya rasa humor, emosi dan kemampuan untuk bermimpi. Kelak ia merasa lebih
lengkap setelah diprogram sanggup bermimpi. Meskipun Data sering membantu memecahkan masalah, ia tidak
sendirian. Ada orang lain juga yang membantu memecahkan masalah. Dalam daftar orang yang ahli, keahlian yang ada
bukan hanya berdimensi rasional, tetapi juga berdimensi perasaan dan intuisi. Khususnya Konselor Troi, seorang wanita
yang mampu melihat perasaan tersembunyi dalam diri orang lain” (Grenz, tth: 18-19).
Setelah mencermati gambaran tersebut di atas, kita dibawa pada perenungan, sebenarnya di manakah posisi kita saat
ini? Sebagai manusia modern atau postmodern? Atau jangan-jangan masih pra modern. Wah, pra modern sepertinya
jauh dari kehidupan kita ya, karena kita pikir kita sudah tidak lagi hidup di jaman batu, bahkan sudah hidup dikelilingi
teknologi. Tapi jangan salah, bisa-bisa kita sudah menikmati produk modernitas, namun belum spiritnya. Sekalipun kita
sudah mencicipi kecanggihan temuan peradaban modern dan juga gaya hidup yang diusungnya, namun menurut
pengamatan saya, masyarakat kita belumlah sepenuhnya tersentuh dan 'tercerahkan' oleh modernisme. Tengok saja,
betapa otoritas di luar diri manusia masih mendapat ruang besar, baik itu mitos, tradisi, maupun kekuatan alam. Masih
banyak yang perlu melakukan ritual tertentu sebelum menebang sebatang pohon yang dikeramatkan. Ini menunjukkan
manusia dan rasio belum jadi sentral. Juga bagaimana seseorang masih sangat kuat ikatannya dengan nilai-nilai
kekerabatan dan kekuatan komunitas untuk mengkonstruksi pola pikir dan gaya hidup anggotanya. Sebuah cerita yang
pernah saya dengar dari seorang doktor dalam sebuah talkshow di TV cukup memberi gambaran dari masyarakat kita:
“Pada abad 16, Isaac Newton, ketika melihat ada buah apel jatuh, mengamatinya dan menemukan hukum
Bayangkan betapa jauh bedanya, sekalipun selisih 5 abad, namun cara pikir masyarakat kita masih pra modern.
Modernitas akan menganggap hal semacam ini sebagai takhayul dan berupaya menaklukkannya dengan penjelasan
rasional, namun tidak demikian yang dilakukan dalam era postmodern. Hal semacam itu justru diterima sebagai local
wisdom yang punya peran penting dalam menempatkan manusia sebagai bagian dari sistem yang saling tergantung, di
mana peran akal tidak menjadi norma tunggal. Jadi mungkin kita tidak menjumpai postmodernitas seperti di dunia barat.
Namun yang perlu kita sadar bukan hanya konteks lokal kita, namun juga keberadaan kita sebagai gereja di Indonesia.
Gereja dan teologi kita merupakan warisan budaya barat yang dipengaruhi pencerahan dan merupakan anak jamannya.
Itu sebabnya tidak heran jika pendekatan yang dilakukan oleh gereja terhadap berbagai macam budaya, mitos dan
tradisi lokal ialah melibasnya dan sama sekali tidak memberinya ruang. Kemudian menggantikannya dengan 'budaya'
Kristen yang sebenarnya adalah budaya Eropa produk pencerahan. Teologi Kristen tradisional/konservatif yang mencuat
sebagai evangelicalism sebenarnya juga anak jaman dari modernisme yang mengagungkan rasio, karena itu berupaya
memberi jawab atas segala pertanyaan yang ditujukan terhadap iman Kristen dengan penjelasan dan pendekatan
apologetis, yang sekali lagi menggunakan segala dalil rasional-logis. Melihat kenyataan semacam itulah, maka saya
memandang bahwa postmodern adalah sebuah konteks yang patut dijadikan bahan dialog oleh gereja di Indonesia.
Sebagai sebuah sumbangsih bagi hidup bergereja kita yang ada dalam 'masa peralihan' tak jelas. Berikut ini saya
paparkan 4(empat) karakeristik postmodernisme, mengacu pada Stanley J. Grenz (tth: 272-281) yang patut kita
renungkan dalam praktik hidup bergereja kita. 1. Post Individualistik Postmodern menolak paradigma modern dan
fokusnya terhadap diri yang berpikir, menentukan dan otonom, yang lepas dari tradisi atau kelompoknya. Sebagai
gantinya kelompok baru menawarkan alternatif yang membangun individu dalam komunitas. Peran komunitas/kelompok
sosial penting dan sangat mendasar dalam proses mengetahui, karena individu mengetahui sesuatu melalui kerangka
berpikir yang diajarkan oleh komunitas tempat individu berada. Pembentukan identitas individu pun dibentuk dan
berkembang melalui riwayat bersama yang ada dalam cerita/narasi komunitas (tradisi kebajikan, kebaikan, dan makna
hidup tertinggi). Grenz menegaskan bahwa 'kita harus waspada agar iman kita senantiasa bersifat sosial. Allah adalah
Tritunggal yang sosial, ini harus membuat kita melihat maksud penciptaan yang ditujukan untuk mencapai hubungan
antar individu.' Karena orientasi hidup pada komunitas, maka orang dan anggota gereja tidak lagi berorientasi pada
perkataan namun mengharapkan sebuah penerapan nyata dari berita Kitab Suci mengenai 'sekelompok orang yang
sedang menerapkan Injil dalam hubungan yang utuh, otentik, dan saling membangun.' Pertanyaan reflektif:
Bagaimana dengan praktek kekristenan kita selama ini, apakah kita mendasarkan
pemberitaan kita pada aspek verbal/perkataan atau tindakan konkrit? Model hidup
berkomunitas macam apa dalam Kitab Suci yang dapat dijadikan pola bagi hidup
bergereja kita sekarang ini? Cobalah menerapkan model komunitas dalam
Kitab Suci tersebut dalam konteks kita, bentuk macam
apa yang bisa kita wujudkan? (Baca Kisah Para Rasul 2:41-47, 4:32-35) 2. Post Rasionalistik Era modern berfokus pada
argumentasi logis dan metode ilmiah, sehingga membebaskan orang dari takhayul masyarakat pra modern. Karena itu
logika dan sains menjadi penentu bagi kelangsungan masyarakat modern. Namun postmodern melancarkan kritik bahwa
manusia tidak hanya terdiri dari dimensi kognitif, karena sekalipun berpikir, namun manusia lebih dari sekedar
“binatang yang berpikir'. Karena itu pendekatan terhadap manusia, kebenaran, Kitab Suci dan Allah, tidak dapat
sekedar memakai kategori rasional, namun perlu membuka ruang bagi apek-aspek lain, baik emosional maupun intuitif.
Jika sebelumnya kita mengenal intelektualitas sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan, maka kini kita dihadapkan pada
kecerdasan emosional, spiritual, sosial, bahkan penemuan mengenai kategori-kategori kecerdasan ini terus
berkembang.
Pertanyaan Reflektif:
Apakah masyarakat dan gereja kita selama ini sudah hidup dengan pendekatan
rasionalistik? Apakah kategori rasional dan argumentasi logis adalah cara
pendekatan yang kita pakai selama ini terhadap manusia, kebenaran, Kitab Suci
dan Allah? Coba cari kisah dalam Kitab Suci mengenai aspek-aspek selain rasio
yang perlu dijadikan sebagai cara pendekatan. Bagaimana pendekatan
multidimensi tersebut diterapkan dalam hidup kekristenan kita?
(Baca Mat 22:37, Luk 24:32)
3. Post Dualistik Modernitas dibangun dengan melakukan pemisahan antara 'pikiran' dan 'materi', pemisahan ini
mempengaruhi cara pandang terhadap pribadi manusia, yakni 'jiwa' (substansi yang berpikir) dan 'tubuh' (substansi
fisik). Dualisme semacam ini rupanya sangat berpengaruh terhadap kekristenan produk zaman modern yang menghidupi
Injil dan gerak bergerejanya secara dualistis. Sehingga tujuan utama gereja adalah menyelamatkan 'jiwa' dan
menomorduakan 'tubuh' (bahkan beberapa mengabaikan dan menganggapnya jahat). Generasi postmodern hidup
dalam cara pandang yang semakin melihat manusia sebagai keutuhan. Dengan adanya keutuhan ini maka bukan satu
aspek saja yang ditekankan (misal: Tubuh, atau emosi atau aspek lain, diberi tempat yang tinggi) namun mencakup
integrasi antara aspek-aspek yang ada. Bahkan tidak hanya keutuhan dalam pribadi, namun juga antar pribadi dan
dengan konteks sosial dan lingkungan/alam. Pemikiran post dualistik membawa manusia postmodern hidup dalam
keseimbangan dan keutuhan antara jiwa dan tubuh, aspek eskatologis dan kekinian, manusi
4. Post Neotisentrik Artinya tidak sekedar pengumpulan pengetahuan. Modernitas sangat mengagungkan pengetahuan,
fokus pada pencarian pengetahuan dianggap baik. Bahkan kekristenan modern menganggap bahwa tolok ukur
kekristenan sejati hanyalah pada kepatuhan dan konsistensi terhadap doktrin-doktrin tertentu. Pengetahuan tidak
disangkali peran dan kebaikannya, namun pengetahuan perlu dilanjutkan ke tahap kebijaksanaan. Menurut Grenz, 'Injil
Postnoetisentrik menempatkan dengan benar antara aktivisme dan quietisme. Kita tidak dapat lagi mengikuti cara
pandang modern yang menekankan aktivitas, tingkah laku atau keputusan spesifik sebagai tolok ukur kerohanian.[...]
Etos Postmodern memahami bahwa aktivisme harus lahir dari sumber batiniah kita.' Dengan demikian maka
pengetahuan sifatnya sekunder, dalam artian dia bernilai jika membentuk perilaku. Pertanyaan Reflektif:
Apakah Anda selama ini menjadikan pengetahuan(termasuk pengetahuan
teologis dan biblikal) sebagai pengukur bagi segala sesuatu? Carilah kisah
dalam Kitab Suci di mana kebijaksanaan dan perilaku adalah hal yang
menjadi perwujudan pengetahuan, atau pengetahuan harus menghasilkan
aksi nyata. Bagaimana penerapan pola pikir post noetisentrik ini terhadap
kekristenan yang kita jalani? (Baca Mat 7: 21, 24-27, 2 Pet 1: 5-9)
Impian... Ada orang yang setelah membaca tulisan ini menjadi bingung, berpikir, merenung, berefleksi, mencermati
kembali pola pikir dan hidup kekristenannya, hingga artikel ini dapat menjadi stimulus awal yang dilanjutkan dalam
tindakan konkret, dalam interaksi yang terus-menerus dengan pemikiran-pemikiran yang lain, namun tidak untuk
menantang maupun menaklukkan yang lain, tetapi dalam sebuah kesadaran akan keterbatasan kita dan perlunya kita
hidup dalam keutuhan sebagai individu yang hidup dalam komunitas yang terhubung dengan komunitas lain bahkan
dengan ciptaan lain. Demi kehidupan jiwa dan tubuh manusia yang lebih baik di masa kini juga di masa mendatang.
Semoga..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar