TUGAS REMEDIAL KKPI

1.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing

2.
Syarat Terhubung Ke Internet
Untuk berhubungan dengan internet tentunya harus mempunyai komputer. Internet adalah jaringan komputer, oleh karena itu jalan satu-satunya untuk berhubungan dengan internet adalah melalui komputer. Selain itu juga diperlukan hard disk yang berisi software untuk berhubungan dengan Internet Service Provider dan Internet seperti web browser, dan hard disk untuk menyimpan informasi-informasi yang anda download. Untuk bisa mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer saja, tapi ada alat bantu lainnya, yaitu :
a) Modem. Modem adalah perangkat hardware tambahan untuk komputer (baik jenis card / internal, maupun eksternal yang terletak di luar komputer). Pada dasarnya modem adalah alat yang memungkinkan komputer anda untuk berbicara dengan komputer lain melalui kabel telpon. Kata modem berasal dari kata modulasi demodulasi yang bisa diartikan sebagai proses perubahan denyut elektronis dari komputer menjadi suara / audio (modulasi) sehingga dapat dikirim lewat telepon. Modem penerima akan mengubah nada suara tadi menjadi denyut elektronis kembali untuk diproses selanjutnya oleh komputer (demodulasi).
b) Telepon. Modem memerlukan telepon untuk melakukan tugasnya. Proses pada saat modem terhubung dengan telepon dan anda memulai hubungan dengan Internet Service Provider pada dasarnya sama dengan proses anda menelepon biasa. Jika ada yang menelepon anda saat anda menggunakan modem, maka dia akan menerima nada sibuk dan tidak bisa menghubungi anda. Karena modem dan telepon berkaitan erat, kecepatan modem juga sangat berpengaruh terhadap rekening telepon yang harus anda bayar setiap bulan. Sehingga, modem yang cepat akan lebih menghemat uang daripada modem yang lambat.
c) Software. Software diperlukan untuk berhubungan dengan internet. Tanpa software yang sesuai, anda tidak bisa mengakses internet. Contoh software yang diperlukan adalah :1) Microsoft Internet Explorer dan Netscape Communicator adalah browser untuk mengakses web yang paling baik dan terpopuler saat ini. Kedua browser ini juga bisa sekaligus berfungsi sebagai FTP, mail, dan newsgroup.2) Cute FTP, Go!Zilla dan WSFTP adalah software khusus untuk FTP.3) Untuk e-mail, anda bisa menggunakan Internet mail / Outlook Express yang merupakan bagian dari Microsoft Internet Explorer atau Netscape Mail yang merupakan bagian dari Netscape Communicator.4) mIRC, Yahoo Messenger atau ICQ adalah program untuk chatting yang paling populer saat ini. Dengan program ini anda bisa berbincang-bincang dengan orang lain melalui keyboard.
d) Internet Service Provider. Untuk bisa bergabung dengan internet, anda harus mempunyai akses dengan cara berlangganan ke penyedia jasa internet atau yang lebih sering disebut dengan Internet Service Provider (ISP). Internet Service Provider adalah perusahaan yang menawarkan jasa pelayanan kepada anda untuk berhubungan dengan internet. Untuk mengakses anda cukup menghubungi Internet Service Provider melalui komputer dan modem, selanjutnya Internet Service Provider akan mengurus detail-detail yang diperlukan untuk berhubungan dengan internet, termasuk biaya SLJJ koneksi tersebut. Jadi misalnya ketika anda sedang mengakses homepage luar negeri, maka Internet Service Provider-lah yang menanggung biaya hubungan ke luarnegeri. Anda cukup membayar biaya pulsa lokal yang digunakan untuk menghubungi Internet Service Provider tadi. Saat ini telkom menyediakan fasilitas TelkomNet@Instant yang bersifat semi ISP, dimana kita bisa mengakses internet melalui telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu, biaya pemakaian dihitung berdasarkan menit pemakaian. Saat buku ini disusun, biaya permenitnya adalah Rp. 150 tambah PPn 10%, sekitar Rp. 9.900/jam. Jika kita menggunakan internet tidak rutin, fasilitas ini lebih baik.

3.
Pengertian web desain itu proses penyusunan konsep, rencana desain, pembuatan model desain web, dan pengeksekusian cetak biru desain ke dalam bentuk situs. Nantinya situs ini dibuat menggunakan bahasa markup seperti HTML. Bahasa markup itu diterjemahkan web browser seperti Internet Explorer, Firefox, Opera, dan WebTV) pada interface software browser tsb. Nantinya situs menampilkan konten internet (atau yg biasa kita sebut World Wide Web… WWW).Tujuan mendesain web itu bisa beraneka motif kepentingan. Namun biasanya, alasan mendesain web itu adalah agar bisa membangun situs berisi ribuan halaman situs yg tersimpan pada web server/servers dan menampilkan konten secara interaktif kepada pengguna web menggunakan web browser. Untuk mencapai tujuan web desain itu, seorang webdesigner mendesain menggunakan elemen web berikut ini 1. WEB 2. Gambar (format gambar GIF, JPEG, PNG), 3. HTML, XHTML, XML, dan tag bahasa pemograman web lainnya . 4. Grapik Vektor 5. Animasi Flash 6. Video Quciktime 7. Suara



4.
.Download adalah pengambilan data dari internet. Remaja biasa menggunakan hal tersebut untuk mengambil data-data yang di perlukan dalam pelajaran mereka. Namun saat ini remaja lebih banyak menggunakannya untuk mengambil gambar – gambar yang ada di internet. baik gambar “porno” maupun gambar-gambar yang diminati oleh masing-masing orang. sebenarnya down bukan cuma dapat dipakai untuk mengambil gambar tetapi juga mengambil data-data yang diperlukan contoh mengambil informasi dari internet

UPLOAD adalah menyimpan datadari komputer (PC) ke sebuah tempat penyimpanan data di internet (virtual drive) atau ke sebuah situs/web/blog, untuk dipublikasikan atau di share ke pengguna internet lainnya sehingga pengguna internet lain bisa mengambilnya (download).
5.
A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PerusahaanPenerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.
B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PerbankanDalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
D. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
E. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam KesehatanSistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.


6.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen





CARA - CARA MENGUPLOAD FILE

1.membuka situs berisikan file yang akan di upload
2. memilih file
3. memulai mengupload ke komputer
4. tekan OK jika setuju

Kamis, 19 November 2009

Pandangan Iman Kristen terhadap gaya hidup modern

PANDANGAN KRISTEN TENTANG UANG
Pandangan Kristen tentang uang sangat berlainan sekali dengan
pandangan dunia. Pandangan dunia mengatakan bahwa uang merupakan
sesuatu yang kita peroleh karena usaha kita sendiri, karena nasib
baik, atau karena kemujuran. Uang adalah untuk kita pakai dan demi
kepuasan kita, dan sangat sering menjadi tujuan akhir. Banyak
orang menikmati tantangan dalam mencari uang dan dengan gairah yang
sama saat mereka menghabiskannya.
Dunia melihat uang sebagai hasil dari usaha sendiri. Itu milik saya.
Beberapa ahli teori ekonomi bahkan mengatakan bahwa pajak adalah
perampokan sebab uang itu benar-benar milik individu.

Pandangan orang Kristen tentang uang yaitu bahwa uang kita miliki
agar kita bisa menggunakannya dengan cara-cara yang mendatangkan
kemuliaan bagi Allah. Uang bukan sesuatu yang atasnya kita mempunyai
kekuasaan penuh; kita hanyalah penatalayan kekayaan Allah. Ilustrasi
yang baik tentang prinsip ini terdapat dalam perumpamaan tentang
talenta, yang menunjukkan bahwa uang yang kita peroleh karena kerja
sekalipun bukan merupakan milik kita sebab Allahlah yang sebenarnya
memberikan kita kesempatan untuk memperolehnya.

Sebagai orang percaya, kita selalu dianggap bertanggung jawab atas
cara kita menggunakan uang. Kisah tentang Ananias dan Safira dalam
Kisah Para Rasul 5 merupakan pelajaran yang baik. Petrus berkata
kepada Ananias, "Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap
kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam
kuasamu?" Dengan kata lain, Ananias bertanggung jawab atas
penggunaan uangnya. Ia dihukum karena ia mengemukakan hal yang tidak
benar dan menyalahgunakan kekayaannya.

Kita bisa menikmati pemberian yang baik dari Tuhan jika kita
menggunakannya dengan penuh tanggung jawab dan tidak berpendapat
bahwa kalau pemberian itu diambil dari kita, kita akan susah. Saya
tidak setuju dengan orang-orang yang percaya bahwa memiliki harta
benda itu salah. Saya merasa bahwa Allah memberi kita pemberian yang
baik secara melimpah untuk kita nikmati dan orang-orang kaya dalam
Alkitab merupakan gambaran yang baik tentang prinsip tersebut.
Tetapi saya juga mempunyai perasaan yang teguh bahwa orang-orang
yang mempunyai kekayaan perlu memandang dengan jelas tuntutan dan
kebutuhan dunia, dengan berusaha menanggapi tuntutan dan kebutuhan
tersebut.

Kita perlu waspada terhadap pendapat Thorstein Veblen yang disebut
konsumsi yang mencolok -- memiliki terlalu banyak barang sehingga
kita tidak mungkin dapat menggunakannya dengan baik. Misalnya, yang
seharusnya cukup dengan alat transportasi yang ada, kita menjadi
ingin beberapa kendaraan yang mewah; atau sebaliknya daripada rumah
yang nyaman, kita ingin istana yang megah. Konsumsi yang mencolok
menunjukkan bahwa kita belum memperhatikan kebutuhan dunia yang
menjadi tanggung jawab kita sebagai orang Kristen.

Dalam Efesus 4:28 Paulus menulis:
"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah
ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan
tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada
orang yang berkekurangan."
Kenikmatan dari pemberian yang indah dari Tuhan harus kita imbangi
dengan memenuhi kebutuhan mereka yang kekurangan, terutama mereka
yang seiman dengan kita.

Pasal 12, 16, dan 18 dalam Injil Lukas semuanya memberikan
peringatan tentang uang. Pada pasal 12, dalam cerita mengenai orang
kaya yang bodoh, kita melihat bahwa uang jangan sampai menjadi
tempat berlindung orang Kristen. Pada pasal 16, dalam kisah mengenai
orang kaya dan Lazarus, kita melihat bahwa umat Tuhan sekalipun bisa
begitu dikuasai oleh uang sehingga mereka mengabaikan Alkitab. Pada
pasal 18, dalam cerita mengenai percakapan Yesus dengan seorang
pemimpin muda yang kaya, kita melihat bagaimana uang dapat
memperlemah dedikasi kita kepada Tuhan.

Orang Kristen perlu bertanya pada diri sendiri: Seandainya Tuhan
mengambil semua sumber kekayaan saya, apakah saya akan tetap
mengasihi-Nya dan tetap percaya kepada-Nya, atau apakah saya akan
mengutuk-Nya karena mengambil berkat-berkat saya? Apakah sumber
keuangan saya begitu penting sehingga bila Tuhan mengambilnya, saya
tidak akan lagi percaya pada-Nya atau mau melayani Dia?

Kisah Ayub merupakan ilustrasi yang sangat baik tentang seorang
percaya yang tidak membiarkan uang -- atau kekurangan uang --
menghalangi kasih-Nya kepada Allah. Istrinya berkata,
"Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi Ayub menjawab, "Engkau
berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"
(Ayub 2:9-10)

"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21)

Orang Kristen hendaknya mengetahui bahwa beberapa orang yang penting
dan saleh saat ini menyimpulkan bahwa jika kita taat dan mempunyai
iman yang kuat, Allah akan membuat kita semua menjadi orang kaya.
Hal ini tidak diajarkan atau diberikan di dalam Alkitab.

Misalnya, orang-orang Kristen yang setia yang disebut dalam Ibrani
11 dengan jelas kehilangan semua harta milik mereka, tetapi orang
tidak pernah dapat membuktikan bahwa mereka kurang iman ataupun
tidak penting dalam pandangan Tuhan. Sudah tentu menggelikan kalau
orang berpikir bahwa mereka tidak layak menerima kebaikan Tuhan
karena mereka kehilangan segala sesuatu dan dianiaya. Jika saudara
mengingat orang-orang saleh yang hidup di negara totaliter saat ini,
atau orang-orang pada masa lalu yang kehilangan segalanya untuk
Tuhan, -- tidak selayaknya kita berpendapat bahwa mereka bukan orang
-orang beriman atau bahwa mereka kurang mempercayai Allah untuk
dapat menerima berkat-Nya.

Saya tidak bisa menerima pendapat bahwa Allah akan membuat kita kaya
dan sehat jika kita mempunyai cukup iman dan percaya kepada-Nya,
melainkan Dia akan melengkapi beberapa orang di antara kita dengan
sumber harta benda waktu kita melakukan penatalayanan yang
sepatutnya dan bersedia menggunakan apa yang kita miliki sesuai
dengan Alkitab.

Sering kali para pengkhotbah mendorong orang untuk memberi, dengan
menegaskan bahwa Allah akan memberi kembali kepada mereka sepuluh
kali lipat. Mereka mendasarkan pendapat ini pada Maleakhi 3:10,
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan."

Saya sungguh yakin bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan kita jika
kita setia dalam penatalayanan. Kadang-kadang kami mengalami hal
berikut ini. Kami menyumbangkan uang, kemudian pada hari berikutnya
tanpa disangka-sangka uang itu kembali dari sumber yang berbeda.
Tetapi, ada kalanya juga ketika kami menyumbang, uang itu tidak
kembali. Allah dalam pemeliharaan-Nya dapat melakukan hal-hal yang
berbeda atau mewujudkan berkat dalam dimensi yang berlainan.
Sebaliknya daripada uang, Ia dapat memberi kita suatu perasaan
diberkati secara rohani.

Orang Kristen di Makedonia memberi meskipun "mereka sangat miskin"
(2 Korintus 8:2). Tidak pernah dikatakan bahwa mereka memperoleh
kembali apa yang mereka berikan secara materi, tetapi Allah toh
memberkati mereka karena kesetiaan mereka. Uang bisa merupakan
berkat, tetapi bagi orang Kristen uang sama sekali bukan berkat
terbesar.

• Harta dan Kebenaran
Pandangan Kristen tentang uang sangat berlainan sekali dengan
pandangan dunia. Pandangan dunia mengatakan bahwa uang merupakan
sesuatu yang kita peroleh karena usaha kita sendiri, karena nasib
baik, atau karena kemujuran. Uang adalah untuk kita pakai dan demi
kepuasan kita, dan sangat sering menjadi tujuan akhir. Banyak
orang menikmati tantangan dalam mencari uang dan dengan gairah yang
sama saat mereka menghabiskannya.
Dunia melihat uang sebagai hasil dari usaha sendiri. Itu milik saya.
Beberapa ahli teori ekonomi bahkan mengatakan bahwa pajak adalah
perampokan sebab uang itu benar-benar milik individu.

Pandangan orang Kristen tentang uang yaitu bahwa uang kita miliki
agar kita bisa menggunakannya dengan cara-cara yang mendatangkan
kemuliaan bagi Allah. Uang bukan sesuatu yang atasnya kita mempunyai
kekuasaan penuh; kita hanyalah penatalayan kekayaan Allah. Ilustrasi
yang baik tentang prinsip ini terdapat dalam perumpamaan tentang
talenta, yang menunjukkan bahwa uang yang kita peroleh karena kerja
sekalipun bukan merupakan milik kita sebab Allahlah yang sebenarnya
memberikan kita kesempatan untuk memperolehnya.

Sebagai orang percaya, kita selalu dianggap bertanggung jawab atas
cara kita menggunakan uang. Kisah tentang Ananias dan Safira dalam
Kisah Para Rasul 5 merupakan pelajaran yang baik. Petrus berkata
kepada Ananias, "Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap
kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam
kuasamu?" Dengan kata lain, Ananias bertanggung jawab atas
penggunaan uangnya. Ia dihukum karena ia mengemukakan hal yang tidak
benar dan menyalahgunakan kekayaannya.

Kita bisa menikmati pemberian yang baik dari Tuhan jika kita
menggunakannya dengan penuh tanggung jawab dan tidak berpendapat
bahwa kalau pemberian itu diambil dari kita, kita akan susah. Saya
tidak setuju dengan orang-orang yang percaya bahwa memiliki harta
benda itu salah. Saya merasa bahwa Allah memberi kita pemberian yang
baik secara melimpah untuk kita nikmati dan orang-orang kaya dalam
Alkitab merupakan gambaran yang baik tentang prinsip tersebut.
Tetapi saya juga mempunyai perasaan yang teguh bahwa orang-orang
yang mempunyai kekayaan perlu memandang dengan jelas tuntutan dan
kebutuhan dunia, dengan berusaha menanggapi tuntutan dan kebutuhan
tersebut.

Kita perlu waspada terhadap pendapat Thorstein Veblen yang disebut
konsumsi yang mencolok -- memiliki terlalu banyak barang sehingga
kita tidak mungkin dapat menggunakannya dengan baik. Misalnya, yang
seharusnya cukup dengan alat transportasi yang ada, kita menjadi
ingin beberapa kendaraan yang mewah; atau sebaliknya daripada rumah
yang nyaman, kita ingin istana yang megah. Konsumsi yang mencolok
menunjukkan bahwa kita belum memperhatikan kebutuhan dunia yang
menjadi tanggung jawab kita sebagai orang Kristen.

Dalam Efesus 4:28 Paulus menulis:
"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah
ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan
tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada
orang yang berkekurangan."
Kenikmatan dari pemberian yang indah dari Tuhan harus kita imbangi
dengan memenuhi kebutuhan mereka yang kekurangan, terutama mereka
yang seiman dengan kita.

Pasal 12, 16, dan 18 dalam Injil Lukas semuanya memberikan
peringatan tentang uang. Pada pasal 12, dalam cerita mengenai orang
kaya yang bodoh, kita melihat bahwa uang jangan sampai menjadi
tempat berlindung orang Kristen. Pada pasal 16, dalam kisah mengenai
orang kaya dan Lazarus, kita melihat bahwa umat Tuhan sekalipun bisa
begitu dikuasai oleh uang sehingga mereka mengabaikan Alkitab. Pada
pasal 18, dalam cerita mengenai percakapan Yesus dengan seorang
pemimpin muda yang kaya, kita melihat bagaimana uang dapat
memperlemah dedikasi kita kepada Tuhan.

Orang Kristen perlu bertanya pada diri sendiri: Seandainya Tuhan
mengambil semua sumber kekayaan saya, apakah saya akan tetap
mengasihi-Nya dan tetap percaya kepada-Nya, atau apakah saya akan
mengutuk-Nya karena mengambil berkat-berkat saya? Apakah sumber
keuangan saya begitu penting sehingga bila Tuhan mengambilnya, saya
tidak akan lagi percaya pada-Nya atau mau melayani Dia?

Kisah Ayub merupakan ilustrasi yang sangat baik tentang seorang
percaya yang tidak membiarkan uang -- atau kekurangan uang --
menghalangi kasih-Nya kepada Allah. Istrinya berkata,
"Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi Ayub menjawab, "Engkau
berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"
(Ayub 2:9-10)

"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21)

Orang Kristen hendaknya mengetahui bahwa beberapa orang yang penting
dan saleh saat ini menyimpulkan bahwa jika kita taat dan mempunyai
iman yang kuat, Allah akan membuat kita semua menjadi orang kaya.
Hal ini tidak diajarkan atau diberikan di dalam Alkitab.

Misalnya, orang-orang Kristen yang setia yang disebut dalam Ibrani
11 dengan jelas kehilangan semua harta milik mereka, tetapi orang
tidak pernah dapat membuktikan bahwa mereka kurang iman ataupun
tidak penting dalam pandangan Tuhan. Sudah tentu menggelikan kalau
orang berpikir bahwa mereka tidak layak menerima kebaikan Tuhan
karena mereka kehilangan segala sesuatu dan dianiaya. Jika saudara
mengingat orang-orang saleh yang hidup di negara totaliter saat ini,
atau orang-orang pada masa lalu yang kehilangan segalanya untuk
Tuhan, -- tidak selayaknya kita berpendapat bahwa mereka bukan orang
-orang beriman atau bahwa mereka kurang mempercayai Allah untuk
dapat menerima berkat-Nya.

Saya tidak bisa menerima pendapat bahwa Allah akan membuat kita kaya
dan sehat jika kita mempunyai cukup iman dan percaya kepada-Nya,
melainkan Dia akan melengkapi beberapa orang di antara kita dengan
sumber harta benda waktu kita melakukan penatalayanan yang
sepatutnya dan bersedia menggunakan apa yang kita miliki sesuai
dengan Alkitab.

Sering kali para pengkhotbah mendorong orang untuk memberi, dengan
menegaskan bahwa Allah akan memberi kembali kepada mereka sepuluh
kali lipat. Mereka mendasarkan pendapat ini pada Maleakhi 3:10,
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan."

Saya sungguh yakin bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan kita jika
kita setia dalam penatalayanan. Kadang-kadang kami mengalami hal
berikut ini. Kami menyumbangkan uang, kemudian pada hari berikutnya
tanpa disangka-sangka uang itu kembali dari sumber yang berbeda.
Tetapi, ada kalanya juga ketika kami menyumbang, uang itu tidak
kembali. Allah dalam pemeliharaan-Nya dapat melakukan hal-hal yang
berbeda atau mewujudkan berkat dalam dimensi yang berlainan.
Sebaliknya daripada uang, Ia dapat memberi kita suatu perasaan
diberkati secara rohani.

Orang Kristen di Makedonia memberi meskipun "mereka sangat miskin"
(2 Korintus 8:2). Tidak pernah dikatakan bahwa mereka memperoleh
kembali apa yang mereka berikan secara materi, tetapi Allah toh
memberkati mereka karena kesetiaan mereka. Uang bisa merupakan
berkat, tetapi bagi orang Kristen uang sama sekali bukan berkat
terbesar.

Harta dan Kebenaran
Banyak orang pada jaman ini yang berpikir, dengan uang / harta segalanya bisa menjadi; akibatnya mereka lalu berusaha mengumpulkan uang atau materi sebanyak-banyaknya supaya dapat terbebas dari berbagai kesulitan hidup. Orang yang berpedoman demikian akan menempuh jalan apa saja dan menghalalkan segala cara asalkan tujuannya tercapai. Sungguh, inilah pemahaman yang keliru dan menyesatkan; dan akan menghasilkan kekecewaan dalam hidup manusia. Sebab ada tertulis; “Berjaga-jagalah terhadap ketamakan, sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya” (Lukas 12:15)
Orang kristen pun ternyata tidak luput dari pengaruh buruk harta; Kebenaran Firman Tuhan tidak lagi diperhatikan dalam kehidupannya, dan Roh Kudus yang semestinya menguasai kehidupan orang beriman, seringkali malah diganti dengan “roh materialisme” (yaitu; mendewakan materi/harta). Bahkan ada juga yang berani berdalih untuk membenarkan dirinya sendiri katanya:
- Ya … saya tahu, ditinjau dari Firman Tuhan, apa yang saya lakukan ini memang keliru, tapi apa boleh buat. Bukankah saya ini manusia berdosa yang masih hidup di dunia ini …?
- “Tuhan-kan mahakasih. Dia pasti akan mengampuni kesalahanku dalam mencari harta ini, hartaku kan demi pelayanan juga…”
- “saya sadar bahwa usaha saya ini suatu usaha yang tidak halal, ya, tapi apa boleh buat, Tuhan pasti tahu… saya kan terpaksa melakukannya, bukankah roh itu penurut tetapi tubuh itu lemah…?
- Dsb.
Pendek kata, ada banyak orang kristen yang pandai membenarkan diri sendiri dan bahkan berani menggunakan Firman Tuhan untuk menutupi ketamakannya.
Harta dan materi sebenarnya boleh saja dimiliki, untuk sarana pelayanan kepada Tuhan dan kepada sesama manusia, tetapi yang pasti bukan semata-mata untuk kepuasan pribadi. Oleh sebab itu berhati-hatilah terhadap motivasi pemilikan harta kekayaan yang sering membelenggu hidup kita. Orang yang berhasil mengumpulkan materi/harta sebanyak-banyaknya, akan terbius oleh keindahan hartanya, dan ia menjadi orang kaya yang miskin di hadapan Allah. “Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada” (Matius 6: 21).
Dalam Alkitab perjanjian baru Tuhan Yesus kembali menegaskan bahwa dari ketamakan, seperti yang terdapat dalam Lukas 12:13-21. Adalah seorang yang mempunyai perkara yang menyangkut harta waris. Orang tersebut meminta pendapat kepada Tuhan Yesus karena merasa diperlakukan tidak adil oleh saudaranya karena tidak mendapatkan porsi warisan yang semestinya. Dia meminta Tuhan Yesus menegur saudaranya itu sekaligus memberitahukannya agar mau berbagi warisan dengannya.
Namun ternyata Tuhan Yesus merasa keberatan untuk menjadi hakim dalam kasus tersebut dengan alasan bahwa tidak dalam kapasitasNya Yesus mengadili para pihak yang bersengketa. Lagipula menurut Tuhan Yesus, obyek yang menjadi sengketa (dalam hal ini harta warisan) tidak menjadi penjamin hidup manusia.
Tuhan Yesus mengetahui bahwa orang yang berperkara itu dikuasai oleh roh “Ketamakan”. Ketamakan dalam bahasa Yunani memakai kata “Pleonexia” yang berarti penonjolan diri secara berlebihan dalam hal kepemilikan sesuatu dan cenderung serakah. Oleh karena itu Tuhan Yesus merasa perlu untuk mengingatkan orang-orang itu tentang bahaya ketamakan. Karena ketamakan itu cenderung untuk mendapatkan yang lebih atau berlebihan daripada yang sudah ia miliki. Kalau kepemilikan itu berupa harta kekayaan, maka Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa hidup itu tidak sepenuhnya tergantung oleh harta dan kekayaan saja.
Pada ayat ke 16 – 20 merupakan perumpamaan yang melukiskan bagaimana harta itu hanya bisa dinikmati ketika seseorang itu masih hidup. Ketika sudah mati harta itu dengan sendirinya tidak berarti lagi bagi diri pribadi.

1 komentar: